Sabtu, 23 Maret 2013

”BURAQ”, Kuda Terbang Berkepala Wanita?!!


Di akhir bulan Rajab, kisah tentang Isra’ & Mi’raj Nabi pun sangat populer. Baik yang disampaikan melalui khutbah, pengajian maupun lembaran-lembaran buletin. Banyak versi cerita yang disuguhkan, termasuk Buraq yang dikendarai Nabi saw. saat peristiwa bersejarah tersebut.
       Yang paling kondang di masyarakat kita, Buraq digambarkan sebagai kuda putih dengan dua sayap & kepalanya berwujud wanita yang sangat cantik. Entah dari mana sumber penggambaran ini berasal. Lukisan makhluk dengan ciri itu juga acap kita dapatkan, & biasanya dinamai dg ”BURAQ”.
       Visualisasi tak berhenti pada cerita, tulisan atau lukisan, bahkan dalam bentuk patung, boneka atau kostum yang dirangkai dengan upacara adat atau peringatan2 yg tak ada contoh dari teladan & uswah kita, Muhammad SAW. Seperti di Sumatera Barat, tepatnya di Pariaman, mengenal istilah ”Tabuik”. Tradisi yang diadakan di awal Muharram itu selalu menyertakan simbol Buraq berupa patung dari kayu & rotan. Bentuknya seperti kuda besar, bersayap lebar & berkepala wanita cantik. Saking kreatifnya, patung kuda itu diberi jilbab.
         Di Brebes, tarian tiga ’buroq’ berbentuk kuda terbang dengan berkepala wanita cantik, diiringi musik rebana & lantunan sholawat ketika menyambut even-even penting. 
        Pertanyaan, dari mana penggambaran Buraq itu didapatkan? Riwayat yang shahih, menyebutkan cirri-ciri Buraq yang dikendarai Nabi saw saat peristiwa Isra’ Mi’raj adalah sebagaimana Sabda Nabi saw :
“Kemudian didatangkan untukku suatu binatang berwarna putih yang bernama Buraq, lebih besar dari keledai, tapi lebih kecil dari bighal. Satu langkah perjalanannya sejauh mata memandang, lalu aku dinaikkan diatasnya…” (HR Muslim)
           Dalam hadist Bukhari dan juga yang lain juga tidak disebutkan bahwa kepala Buraq berupa wanita cantik. Lalu siapa yang mengada-adakan hal ini ?
        Perlu diwaspadai, bisa jadi itu  merupakan propaganda menyesatkan dari musuh-musuh Islam yang hendak menghina dan melakukan pelecehan terhadap Nabi dalam bentuk kiasan. Beliau digambarkan sebagai orang yang hobi terhadap wanita, sehingga tunggangannya berupa kuda yang berkepala wanita. Na’udzubillah.
         Pelecehan dengan modus symbol-simbol seperti itu menjadi khasnya orang-orang yahudi dan orang-orang yang membenci Islam. Seperti kasus Nabi saw digambarkan dalam bentuk ayam jantan yang dikelilingi 9 ayam betina, juga karikatur-karikatur menyesatkan yang dalam belakangan marak terjadi. Jadi, alangkah naifnya jika orang Islam mengikuti penggambaran Buraq dengan versi mereka, karena ini berarti melecehkan Nabinya dengan penuh semangat dan senang hati. Wallahul muwaffiq.

Sabtu, 23/03/2013

Tidak ada komentar: